tugas kelompok ekonomi XI SOS I 
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang masih menjadikan kita orang – orang tetap
istiqomah di jalan da’wah ini, dan memberi kita akal untuk membedakan yang haq
dan yang batil serta sebagai senajata untuk menaklukkan dunia dan isinya,
menganugerahkan kita kemampuan untuk menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam
buat baginda Rasulullah penutup segala Nabi, pembawa risalah yang agung,
mujahid terbesar sepanjang zaman. Nabi Muhammad SAW bin Abdullah, semoga kita
semua termasuk pengikut – pengikut beliau yang setia hingga akhir zaman nanti.
Amin ……………
Makalah ini di buat
untuk memenuhi tugas mata pelajaran “ BAHASA INDONESIA ”. Dalam makalah ini
kami mengangkat tema yang membahas tentang “SERBA-SERBI TENTANG MASALAH
PENGANGGURAN TERHADAP EKONOMI”.
Terselesaikannya
makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, baik bantuan sepatah atau dua
patah kata, saya ucapkan banyak terimakasih. Karena tanpa bantuannya saya tidak
berarti apa – apa. Kedua kalinya saya ucapkan banyak terimakasih kepada guru
pengajar Bahasa Indonesia karena telah membimbing dan memberikan arahan dan
masukan kepada kami. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi
tercapainya kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
membawa manfaat khususnya bagi kami selaku penulis dan umumnya bagi anda selaku
pembaca. Amin ……
Pamekasan, 07 April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I (PENDAHULUAN)
A.
Latar Belakang Masalah....................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................................ 1
C.
Tujuan Penulisan.................................................................................................. 1
BAB II (PEMBAHASAN)
A.
Pengertian Tentang Pengangguran........................................................................ 2
B.
Macam-macam Pengangguran.................................................................... ......... 2
C.
Dampak Pengangguran......................................................................................... 3
D.
Cara Mengatasi Pengangguran.............................................................................. 4
BAB III (PENUTUP)
A.
Kesimpulan.......................................................................................................... 6
B.
Saran.................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.      
Latar
Belakang Masalah
Perekonomian
 Indonesia  sejak  krisis
 ekonomi  pada  pertengahan  1997, membuat kondisi ketenagakerjaan  Indonesia  ikut  memburuk.  Sejak  itu,  pertumbuhan
 ekonomi  Indonesia juga tidak pernah  mencapai  8-7  persen.
 Padahal,  masalah  pengangguran  erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.   Jika   pertumbuhan 
 ekonomi   ada,  otomatis 
 penyerapan   tenaga
 kerja  juga  ada.
 Setia pertumbuhan  ekonomi  satu  persen,  tenaga  kerja  yang
 terserap  bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan
 ekonomi  Indonesia  hanya  3-4
 persen,  tentunya  hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja,  sementara  pencari  kerja  mencapai
rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa  pencari  kerja  yang
 tidak  memperoleh  pekerjaan  dan  menimbulkan  jumlah  pengangguran  di Indonesia bertambah. Bayangkan, pada 1997,
jumlah pengangguran terbuka mencapai 4,18 juta.
Selanjutnya,
pada  1999  (6,03  juta),
 2000 (5,81  juta),  2001
 (8,005 juta), 2002 (9,13 juta), 2003
(11,35 juta). Sementara itu, data pekerja dan pengangguran menunjukkan, pada
2001 ; usia kerja (148,730 juta), angkatan kerja (100,779 juta),  penduduk yang kerja (91,647 juta), penganggur
terbuka (9,132  juta),  setengah 
 penganggur   terpaksa
  (28,869   juta),  setengah  penganggur  sukarela  tidak diketahui  jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telah
banyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga  2007  pasti  jumlah  pengangguran semakin bertambah dan
mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan  ekonomi Indonesia. Hal itulah yang membuat
kami merasa tertarik untuk mengangkat sebuah tema serba-serbi masalah
pengangguran terhadap ekonomi.
B.      
Rumusan
Masalah
Setelah   melihat  
pemaparan   latar   belakang  
diatas,   kami   merumuskan 
beberapa hal yang dijadikan rumusan masalah dalam makalah ini antara
lain :
1.     
Apakah
yang dimaksud pengangguran itu ?
2.     
Ada
berapakah mecam-macam pengangguran itu ?
3.     
Bagaimanakah
dampak pengangguran terhadap kehidupan perekonomia, dan kehidupan sosial
masyarakat ?
4.     
Bagaimanakah
cara mengatasi pengangguran ?
C.      
Tujuan
Penulisan
Dalam penulisan suatu makalah
tentunya  harus   memiliki 
beberapa  hal yang direncanakan
sebagai tujuan penulisan. Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah :
1.     
Makalah
ini di buat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
2.     
Dapat
menambah wawasan tentang macam-macam pengangguran dan dampaknya.
3.      Memberikan solusi dalam mengatasi
masalah pengangguran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      
Pengertian
Tentang Pengangguran
Penganguran   adalah   sebutan   untuk   suatu   keadaan
 dimana  masyarakat  tidak  bekerja.
Menganggur  adalah  mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun
waktu seminggu sebelum pencacahan   dan   sedang   berusaha   mencari   pekerjaan   dan  ini mencangkup mereka yang sedang menunggu panggilan
terhadap lamaran kerja yang diajukan atau  sedang  tidak
 mencari  kerja  karena
beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia
 sanggup. Keadaan yang  ideal,  diharapkan
 besarnya  kesempatan  kerja sama  dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua
angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada  kenyataannya  keadaan  tersebut sulit untuk dicapai.  Umumnya  kesempatan  kerja  lebih
 kecil  dari  pada
 angkatan  kerja,  sehingga
tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan, makatimbullah penggangguran.
B.      
Macam-macam
Penangguran
Ada   beberapa  
macam   pengangguran   yang 
digolongkan  berdasarkan  lama 
waktu  dan penyebab terjadinya,
antara lain :
1.   
Macam
Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja
a.      
Pengangguran
 terbuka  ( open unemployment ),  yakni  tenaga  kerja  yang  benar-benar  tidak memiliki pekerjaan (sama sekali  tidak bekerja). Pengangguran ini terjadi
karena tidak adanya lapangan   pekerjaan   atau   karena   ketidaksesuaian   lapangan 
 kerja  dengan  latar
belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja.
b.     
Setengah
menganggur  ( under unemployment ),
yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila di ukur  dari  sudut
 jam  kerja,  pendapatan,
  produktivitas
 dan  jenis  pekerjaan  tidak  optimal.
c.      
Pengangguran
 terselubung  ( disguised unemployment ), yakni  tenaga kerja yang bekerja tapi tidak sesuai
dengan latar  belakang  pendidikan 
 atau  keahliannya. Misalnya, seorang lulusan S1  pertanian   bekerja
 sebagai  tenaga   pembukuan,   atau  seorang
 insinyur  teknik,  bekerja sebagai pelayan restoran.     
2.   
Macam
Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya
a.   
Pengangguran
 structural,  yakni  pengangguran  yang  disebabkan oleh terjadinya perubahan struktur  perekonomian.  Misalnya,  perubahan  struktur dari agraris ke industri, perubahan
ini menuntut  tenaga kerja memiliki  keterampilan  tertentu  (misal  keterampilan
mengoperasikan mesin  teknologi  modern)  untuk  bisa  bekerja  disektor  industri.  Tenaga  kerja  yang
 tidak memiliki   keterampilan   tersebut   akan   ditolak 
 oleh   sector   industri,  sehingga  terjadilah pengangguran.
b.   
Pengangguran
 konjungtural,  yakni
 pengangguran  yang  disebabkan
 oleh  pergerakan  naik turunnya  kegiatan  perekonomian  suatu  Negara.
 Ada masa pertumbuhan (naik), masa resesi
(turun),  dan  masa  depresi  (turun).  Pada  masa
 resesi  dan  depresi,
 masyarakat  mengalami penurunan  daya beli sehingga permintaan terhadap barang
dan jasa juga menurun. Penurunan ini mengharuskan produsen  mengurangi  produksi  barang  dan jasa, diantaranya dengan cara mengurangi junlah
pekerja sehingga terjadilah  pengangguran.
PHK yang terjadi karena krisis ekonomi tahun 1997 di Indonesia adalah contoh
pengangguran siklikal.
c.   
Pengangguran
 friksional,   yakni   pengangguran 
 yang  disebabkan  oleh  pergeseran (friksi) pekerja yang ingin
bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam rangka
mencari  pekerjaan  yang  lebih
 bagus  dan cocok. Sementara mencari pekerjaan baru,
pekerja menganggur untuk sementara waktu, sambil mencari pekerjaan yang di
inginkan. Oleh karena itu,  pengangguran   friksional   disebut
  juga
 pengangguran  sukarela,  karena  terjadi  karena keinginan pekerja sendiri.
d.   
Pengangguran
musiman, yakni  pengangguran  yang  disebabkan
 oleh perubahan musim atau perubahan
permintaan tenaga kerja secara berkala. Pada umumnya, setelah panen, petani
akan menganggur  sambil  menunggu  masa  tanam.
Contoh lain misalnya pada masa pembangunan gedung,  tukang  bangunan
 bisa  bekerja.  Tetapi  bila
 gedung  telah selesai dibangun, tukang bangunan
menjadi pengangguran musiman sambil menunggu pembangunan berikutnya.
C.      
Dampak
Pengangguran
Pengangguran
  sangat 
 berdampak   pada  kehidupan  perekonomian  dan  kehidupan  sosial masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang
menurun, dan bahkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun  adalah  salah satu dampak pengangguran. Berikut
beberapa dampak pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial ;
1.   
Menurunkan
Aktivitas Perekonomian
Pengangguran  menyebabkan  turunnya  daya  beli
 masyarakat.  Daya  beli
masyarakat yang menurun menyebabkan turunnya permintaan terhadapbarang dan
jasa. Hal  ini mengakibatkan para pengusaha
dan investor tidak bergairah melakukan perluasan dan pendirian industri  baru  sehingga aktivitas perekonomian menjadi turun.
2.   
Menurunkan
pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Perkapita
Orang  yang  tidak  bekerja  (menganggur)  tidak  akan  menghasilkan
 barang  dan  jasa.
 Itu berarti  semakin  banyak  orang  yang  menganggur   maka  PDB  (Produk  Domsetik  Bruto)  yang dihasilkan akan menurun. PDB yang menurun
akan menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi sekaligus  turunnya  pendapatan  per-kapita.  Pendapatan  per-kapita  juga turun karena pendapatan per-kapita di
peroleh dengan rumus :
Jika pendapatan per-kapita turun
maka tingkat kesejahteraan masyarakat juga ikut turun.
3.   
Meningkatkan
Biaya Sosial
Pengangguran   juga   mengakibatkan 
 meningkatnya  biaya  sosial.
 Karena,  pengangguran mengharuskan  masyarakat  memilkul  biaya - biaya  seperti  biaya  perawatan
 pasien  yang  stress
(depresi) karena menganggur, biaya keamanan dan  biaya  pengobatan akibat meningkatnya tindak
kriminalitas  yang  dilakukan  oleh  penganggur,
 serta  pemulihan  dan  renovasi
 beberapa  tempat akibat domenstrasi dan kerusakan yang
di picu oleh ketidak puasan  dan  kecemburuan  sosial para penganggur. 
4.   
Menurunkan
Tingkat Keterampilan
Dengan   menganggur,   tingkat 
 keterampilan   seseorang   akan   menurun.
 Semakin  lama menganggur, semakin menurun pula tingkat
keterampilan seseorang.
5.   
Menurunkan
Penerimaan Negara
Orang  yang  menganggur  tidak  memiliki  penghasilan  ( pendapatan ). Itu  berarti  semakin banyak orang yang menganggur, akan
semakin turun pula penerimaan Negara  yang
 diperoleh dari pajak penghasilan.
D.      
Cara
Mengatasi Pengangguran
Pengangguran   ada   beberapa 
 macam,   yaitu   pengangguran 
 struktural,   pengangguran konjungtural (siklikal),
pengangguran friksional, dan pengangguran musiman.
Berikut ini akan diuraikan
cara-cara mengatasi berbagai macam pengangguran :
1.   
Cara
Mengatasi Pengangguran Struktural
Pengangguran structural terjadi karena perubahan
struktur ekonomi, misalnya dari agraris ke industry. Untuk mengatasi
pengangguran structural bisa dilakukan cara-cara berikut;
a.        
Memindahkan
para pengangguran ketempat yang lebih membutuhkan.
b.       
Membuka
 pendidikan  dan  pelatihan  bagi  para
 pengangguran agar dapat mengisi lowongan
pekerjaan yang sedang membutuhkan.
c.        
Mendirikan
industry dan proyek padat karya untuk menampung para penganggur.
d.       
Meningkatkan
 mobilitas  (perputaran)  modal  dan
 tenaga  kerja  agar mampu menyerap para penganggur.
e.        
Menyadarkan
  masyarakat   akan   pentingnya   menguasai  teknologi  modern  dalam  rangka
menyesuaikan struktur perekonomian.
2.   
Cara
Mengatasi Pengangguran Konjungtural (Siklikal)
Pengangguran konjungtural terjadi  karena naik turunnya kegiatan perekonomian
yang suatu saat   mengakibatkan  turunnya  daya  beli
  masyarakat  yang   di  ikuti  oleh  turunnya  permintaan terhadap  barang  dan
 jasa. Untuk  mengatasi pengangguran konjungtural, bisa
dilakukan cara-cara berikut;
a.        
Meningkatkan
daya beli masyarakat dengan membuka berbagai proyek-proyek pemerintah.
b.       
Mengarahkan
 masyarakat  agar menggunakan pendapatannya untuk membeli
barang dan jasa sehingga permintaan terhadap barang dan jasa meningkat.
c.        
Menciptakan
 teknik - teknik  pemasaran  dan  promosi yang menarik agar masyarakat tertarik
membeli barang dan jasa.
3.   
Cara
Mengatasi Pengangguran Friksional
Pengangguran  friksional
 terjadi karena adanya pekerja yang ingin
pndah mencari pekerjaan yang  lebih  baik  dan
 cocok di perusahaan lain. Untuk
mengatasi pengangguran ini bisa dilakukan cara menyediakan sarana  informasi  lowongan kerja yang cepat, mudah dan murah
kepada pencari kerja. Misalnya, dengan menempelkan iklan-iklan lowongan kerja
di tempat-tempat umum.
4.   
Cara
Mengatasi Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman  terjadi karena perubahan musim atau karena
perubahan permintaan tenaga  kerja  secara berkala. Cara yang dilakukan untuk
mengatasi pengannguran musiman, antara lain;
a.        
Memberikan
 latihan  keterampilan  yang  lain  seperti  menjahit,  mengelas,  menyablon,  dan membordir.  Dengan  demikian,
 mereka  dapat  bekerja
 sambil  menunggu  datangnya musim tertentu.
b.       
Segera
member informasi bila ada lowongan kerja di sektor lain.
BAB III
PENUTUP
A.      
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kami
dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1.     
Pengangguran
adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya.
2.     
Pengangguran
menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak
mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
3.     
Pengangguran
di sebabkan oleh besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan
kerja, struktur lapangan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis
tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, meningkatnya
peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita salam seluruh struktur angkatan
kerja Indonesia, penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak
seimbang.  
B.      
Saran
Dari kesimpulan diatas maka kami
dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1.     
Peningkatan
mobilitas modal dan tenaga kerja
2.     
Segera
memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke
tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
3.     
Mengadakan
pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang
kosong.
4.      Segera mendirikan industri padat
karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
DAFTAR
PUSTAKA
Assauri
Sofyan. 1997. Matematika Ekonomi. Jakarta. Penerbit Rajawali Pers.
Baridwan,
Zaki. 1984. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPEE
Budiono,
Dr. 2022. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPEE
Chotib, Dzazuli,
Suharmo. Tri, Abubakar, Catio.2007. Ekonomi.
Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar