Rabu, 06 Agustus 2014

Debat Tentang AL QUR’AN dengan Injil

AKHWAT: “Pak Pendeta, di dunia ini ada banyak orang yang hapal Al
Qur’an diluar kepala. Apakah ada orang yang hapal Alkitab diluar kepala?”
PENDETA (bertitle Doctor Teology): “Di dunia ini tidak mungkin ada yang
hapal Alkitab di luar kepala. Sejenius apa pun orang itu, tidak mungkin dia
bisa hapal Alkitab di luar kepala, sebab Alkitab itu adalah buku yang
sangat tebal, jadi sulit untuk dihapal. Berbeda dengan Al Qur’an. Al Qur’an
adalah buku yang sangat tipis, makanya mudah dihapal.”
(Jawaban pendeta tersebut terlalu singkat, tidak rasional dan sangat
merendahkan bahkan melecehkan AI Qur’an)
Dengan jawaban pak Pendeta hanya seperti itu, karena penasaran, kami
maju ke depan, merebut mikropone yang ada ditangan akhwat tersebut,
dan melanjutkan pertanyaan akhwat tadi. (maaf disini kami pakai nama
pengganti HILS)
HILS : “Maaf pak Pendeta, tadi bapak katakan bahwa Al Qur an adalah
buku yang sangat tipis, makanya gampang dihapal diluar kepala. Tapi pak
Pendeta, bahwa setipis-tipisnya Al Qur’an, ada sekitar 500 s/d 600
halaman, jadi cukup banyak juga lho!! Tapi kenyataannya di dunia ini ada
jutaan orang yang hapal Al Qur’an diluar kepala. Bahkan anak kecil
sekalipun banyak yang hapal diluar kepala, walaupun artinya belum
dipahami. Sekarang saya bertanya kepada pak Pendeta, Alkitab itu terdiri
dari 66 kitab bukan? Jika pak Pendeta hapal satu surat saja diluar kepala
(1/66 saja), semua yang hadir disini jadi saksi, saya akan kembali masuk
agama Kristen lagi! Ayo silahkan pak Pendeta!”
Mendengar tantangan saya seperti itu, situasi jadi tegang, mungkin
audiens yang muslim khawatir, jangan-jangan ada salah satu Pendeta
yang benar-benar hapal salah satu surat saja di dalam Alkitab tersebut.
Seandainya ada yang hapal, berarti saya harus tepati janjiku yaitu harus
masuk Kristen kembali. Karena para Pendetanya diam, saya lemparkan
kepada jemaat atau audiens Kristen yang dibelakang.
HILS : “Ayo kalian yang dibelakang, jika ada diantara kalian yang hapal
satu surat saja dari Alkitab ini diluar kepala, saat ini semua jadi saksi, saya
akan kembali masuk ke agama Kristen lagi, silahkan!!”
Masih dalam situasi tegang, dan memang saya tahu persis tidak akan
mungkin ada yang hapal walaupun satu surat saja diluar kepala, tantangan
tersebut saya robah dan turunkan lagi. Saat itu ada beberapa Pendeta yang
hadir sebagai pembicara maupun sebagai moderator. Mereka itu usianya
bervariasi, ada yang sekitar 40, 50 dan 60an tahun. Pada saat yang sangat
menegangkan, saya turunkan tantangan saya ke titik yang terendah,
dimana semua audiens yang hadir, baik pihak Kristen maupun Islam
semakin tegang dan mungkin sport jantung.
HILS : “Maaf pak Pendeta, umur andakan sekitar 40, 50 tahun dan 60an
tahun bukan? Jika ada diantara pak Pendeta yang hapal SATU LEMBAR
saja BOLAK BALIK ayat Alkitab ini, asalkan PAS TITIK KOMANYA, saat ini
semua jadi saksinya, aku kembali masuk agama Kristen lagi!! Silahkan
pak!”
Ketegangan yang pertama belum pulih, dengan mendengar tantangan saya
seperti itu, situasi semakin tegang, terutama dipihak teman-teman yang
beragama Islam. Mungkin mereka menganggap saya ini gila, over acting,
terlalu berani, masak menantang para Pendeta yang hampir ratarata bertitel
Doctor hanya hapalan satu lembar ayat Alkitab saja. Suasana saat itu
sangat hening, tidak ada yang angkat suara, mungkin cemas, jangan-
jangan ada yang benar-benar hapal ayat Alkitab satu lembar saja. Karena
para pendeta diam seribu bahasa, akhirnya saya lemparkan lagi kepada
jemaat atau audiens yang beragama Kristen.
HILS : “Ayo siapa diantara kalian yang hapal satu lembar saja ayat Alkitab
ini, bolak balik asal pas titik komanya, saat ini saya kembali masuk
Kristen. Ayo silahkan maju kedepan!”
Ternyata tidak ada satu pun yang maju kedepan dari sekian banyak
Pendeta maupun audiens yang beragama Kristen. Akhirnya salah seorang
Pendeta angkat bicara sebagai berikut:
PENDETA: “Pak Insan, terus terang saja, kami dari umat Kristiani memang
tidak terbiasa menghapal. Yang penting bagi kami mengamalkannya.”
HILS : “Alkitab ini kan bahasa Indonesia, dibaca langsung dimengerti!
Masak puluhan tahun beragama Kristen dan sudah jadi Pendeta, selembar
pun tidak terhapal? Kenapa? Jawabnya karena Alkitab ini tidak murni
wahyu Allah, makanya sulit dihapal karena tidak mengandung mukjizat!
Beda dengan Al Qur’an. Di dunia ini ada jutaan orang hapal diluar kepala,
bahkan anak kecilpun banyak yang hapal diluar kepala seluruh isi Al
Qur’an yang ratusan halaman. Padahal bahasa bukan bahasa kita
Indonesia. Tapi kenapa mudah dihapal? Karena Al Qur’an ini benar-benar
wahyu Allah, jadi mengandung mukjizat Allah, sehingga dimudahkan untuk
dihapal. Soal mengamalkannya, kami umat Islam juga berusaha
mengamalkan ajaran Al Qur’an. Saya yakin jika bapak-bapak benarbenar
mengamalkan isi kandungan Alkitab, maka jalan satu-satunya harus
masuk Islam. Bukti lain bahwa Al Qur’an adalah wahyu Allah, seandainya
dari Arab Saudi diadakan pekan Tilawatil Qur’an, kemudian seluruh dunia
mengakses siaran tersebut, kami umat islam bisa mengikutinya, bahkan
bisa menilai apakah bacaannya benar atau salah. Dan ketika mengikuti
siaran acara tersebut, tidak perlu harus mencari kitab Al Qur’an cetakan
tahun 2000 atau 2005. Sembarang Al Qur’an tahun berapa saja diambil,
pasti sama. Beda dengan Alkitab. Seandainya ada acara pekan tilawatil
Injil disiarkan langsung dari Amerika, kemudian seluruh dunia
mengaksesnya, kitab yang mana yang jadi rujukan untuk di ikuti dan
dinilai benar tidaknya? Sama-sama bahasa Inggris saja beda versi, jadi
sangat mustahil jika ada umat Kristiani bisa melakukan pekan tilawatil
Injil, karena satu sama lainnya berbeda.”
Alhamdulillah dari sanggahan kami seperti itu mendapat sambutan hangat
dan aplaus dari audiens yang beragama Islam. Oleh sebab itu kami serius
menyediakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.(sepuluh juta
rupiah) bagi siapa saja umat Kristiani yang bisa hapal ayat-ayat Alkitab
walau 100 lembar saja bolak balik atas pas titik komanya. Bagi yang ingin
mencobanya, kami persilahkan hubungi kami bila ada yang bisa
menghapalnya diluar kepala, tanpa harus membuat satupun kesal.
(“Mustahil Kristen Bisa Menjawab”, Oleh : H. Insan LS Mokoginta)
Jumlah Penghafal Al-Qur’an di Indonesia Terbanyak di Dunia
Indonesia kali ini boleh berbangga. Pasalnya, ternyata jumlah penghafal
Alquran di Indonesia tertinggi di dunia, yakni mencapai 30 ribu orang. Arab
Saudi bahkan hanya memiliki 6.000 orang penghafal Alquran.
Namun jangan gembira dulu, jumlah tersebut masih terhitung sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia yang sekitar
234 juta orang.
”Jadi lomba Musabaqah hafalan Alquran dianggap penting agar bisa terus
menghasilkan penghafal Alquran dan hadits di kemudian hari,” ujar
Koordinator Sekretariat Musabaqah Tahunan Hafalan Alquran Sultan Bin
Abdul Aziz Tingkat Nasional, Gunaim Ikhsan, Jumat (24/9).
Acara yang berlangsung sejak Jumat (24/9) hingga Ahad (26/9) ini, kata
Gunaim, masih memperlombakan lima cabang utama. Yakni hafalan 30 juz
Alquran, 20 Juz Alquran, 15 Juz Alquran, 10 Juz Alquran, serta hafalan
kumpulan hadits sejumlah 500 hadits (100 hadits lengkap dengan
sanadnya dan 400 hadits tanpa sanad). “Jumlah peserta selalu bertambah
setiap tahunnya. Tahun ini termasuk animo terbesar, terutama untuk
peserta hapalan hadits,” kata dia.
Gunaim menambahkan, demi terus meningkatkan jumlah penghafal Alquran
di Indonesia, hadiah Musabaqah pun terus ditambah. Ahad nanti, panitia
akan mengumumkan 15 pemenang dari lima kategori perlombaan tersebut.
Hadiah terbesarnya, yakni bagi pemenang pertama kategori hafalan 30 juz
Alquran berhak mendapatkan uang sebesar 16 ribu riyal atau sebesar Rp
40 juta. Jumlah tersebut terus berurutan menurun untuk juara-juara
berikutnya. Hadiah tersekecil, yakni bagi juara tiga cabang hafalan Alquran
10 juz akan mendapatkan 5.000 riyal atau sebesar Rp 12,5 juta. “Untuk
peserta yang tidak menang juga kami berikan hadiah sebesar Rp 450 ribu
per orang,” katanya.
Hadiah-hadiah tersebut tentu belum termasuk akomodasi dan penginapan
serta baju, tas, dan makan yang gratis. Hadiah-hadiah dalam jumlah yang
cukup besar tersebut, kata Gunaim, diharapkan mampu memberikan
tambahan motivasi bagi anak muda penghafal Alquran agar memiliki
kualitas lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar